pendamlah jiwamu pada tanah yang dalam, karena sesungguhnya buah yang manis hanya tumbuh dari biji yang ditanam

14 Des 2009

Kenangan yang Sangat Berharga


Aku mempunyai beberapa orang kawan yang bisa dibilang teman yang paling akrab di kampusku. Mereka adalah simbah, irwan, dhani, sidik, teguh, eko, catur, paijo, rahmat, fredi, dan ican. Kami semua benar benar seperti keluarga yang sulit untuk terpisahkan. kami sering berkumpul bersama sama, dan jika kumpul, benar benar terasa keakraban di antara kami.

Hobi kami ketika berkumpul adalah main PES, terutama di kamar simbah. Kamar simbah adalah markas tetap kami. Sedangkan markas tidak tetapnya adalah kamar dhani dan kamar sidik.

Selain main PES, kami juga sering begadang gak jelas, saling bercanda ria, dan iseng iseng main poker atau remi. Kami sangat menikmati kebersamaan di antara kami.

Main bola ataupun futsal juga merupakan aktivitas rutin kami. inilah susunan favorit line up tim kami
kiper: simbah
bek: isan, catur, sidik, fredy, rahmat
sayap kanan:udin
sayap kiri: aku
gelandang: teguh, eko, irwan
striker: firman, paijo

Sayangnya, meskipun kami sering berlatih, kami belum pernah menjuarai liga domestik kami, liga anggaran.

Kami duduk bersama-sama dalam satu kelas selama dua tahun yaitu sejak tingkat satu dan tingkat dua. pada saat kenaikan tingkat, kami merasa sangat kecewa karena ternyata kelas kami dipecah setelah dua tahun selalu bersama. kami benar benar marah waktu itu.

Namun, pemisahan kelas ternyata benar benar tak memisahkana hati kami. Kami masih tetap kontak batin dan perasaan kekeluargaan di antara kami justru malah makin akrab.

Kami lebih sering berkumpul bersama, main bola baremg, lebih sering berpoker ria, begadang semalaman, dan kegiatan kegiatan gak jelas lainnya.

Pada awalnya, aku sama sekali gak bisa main poker. Lalu suatu saat, irwan, yang saat ini aku sebut sebagi master pokerku, mengajari aku main poker. Lalu tumbuhlah aku menjadi pemain poker yang sedikit dikit bisa main poker, tapi gak mahir mahir juga.

Demikian juga halnya dengan PES, irwan juga lah sang masterku. Irwan benar benar anak dengan multitalenta. Bakatnya benar benar luar biasa.

Namun ketika kompetisi PES dimulai, anak yang sering keluar sebagai juara adalah teguh, udin, dan simbah. Aku selalu duduk di posisi yang paling miris, penghuni dasar klasemen. Mungkin ini bukan bakatku. Siapa tahu bakatku adalah hal lain yang jauh lebih dari sekedar main PES

Kelulusan pun akhirnya tiba. Penempatan keluar juga. Pagi pagi, bangun mau sholat subuh, aku lihat HP dan aku lihat ada sms masuk, ternyata dari Dhani, isinya masih aku ingat sampai sekarang. “halo kawan BPKP”

Ah, mampus aku. Berhari-hari aku kehilangan gairah, tapi nafsu makan tetep gede. Tapi, yah, setelah aku pikir pikir, gak masalah lah. Di situ masih ada dhani, teguh, ican, dan catur. Setidaknya aku masih banyak teman.

Yang paling kasihan dari kami adalah rahmat. Ia dibuang ke BPK sendirian, tanpa seorangpun teman dari kelompok kami.

Selain yang sudah aku sebutkan tadi, sisanya adalah benar benar anak anak yang beruntung. Mereka ditempatkan di instansi favorit kami, Departemen Keuangan.

Ah, betapa cepat waktu ini berlalu. Dari dulu yang kami gak kenal, terus akhirnya saling mengenal dan menjadi sangat akrab, kini kami harus dipisahkan lagi oleh nasib.

Aku cuma bisa berharap, perpisahan ini tak akan pernah melunturkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan di antara kami. Mudah mudahan di antara kami tak akan pernah ada yang melupakan satu sama lain. Jujur aku katakan, aku sangat merindukan kebersamaan bersama kalian.

Kalian adalah sahabat terbaik dan kenangan terindah yang pernah aku miliki. Jangan pernah lupakan aku kawan. Aku akan selalu merindukan kalian. Ingatlah selalu sampah. Kita adalah sampah yang akan menjadi pupuk bagi negara ini yang sedang layu.

Tidak ada komentar: